Langsung ke konten utama

Transformasi Perpustakaan

 

1.      Transformasi Perpustakaan

Karya: Badaruddin

 

Perpustakaan

Engkau wadah yang menyatukan ilmu

Tempat mencari jawab sebanyak tanya

Ruang bercengkrama dalam sunyi

Berikanlah kenyamanan!

 

Perpustakaan

Engkau menawarkan banyak buku

Dan sediakan perlengkapan elektronik

Wajahmu berhias indah

Berikanlah pelayanan!

 

Perpustakaan

Wujudmu beragam rupa

Kota dan desa tempatmu bertahta

Menghibahkan segala karya

Berikanlah keikhlasan!

 

Perpustakaan

Engkau terus berbenah

Wujudkan ide berkemajuan

Memudahkan kebutuhan

Buatlah terobosan!

 

Perpustakaan

Bangunlah peradaban

Kuatkan persekutuan

Hakikatnya kepeloporan

Sempurnakanlah transformasi perpustakaan!

 

Maros, 14 September 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekasih Baya(ng/r) an

  1.       Kekasih Baya(ng/r) an Karya: Badaruddin   Tersesat disudut sempit gang kota Dibawah bayang-bayang samar temaran lampu disko Dirimu menghampiriku menyapa menawarkan perkenalan Lalu kujabat tangan lembutmu yang wangi dan memainkan arti   Perlahan seberbak wewangian semakin menajam Seakan harumnya mengsugestiku untuk turut Ataukah ini sesajen untuk sisi liarku Ah, aku tersesat dalam birahi   Canda dan tawa mengalir semakin deras Perlahan rasa semakin menyatu Sudahlah, kutahu ini semu Tapi setidaknya malam ini aku terbebas dari belenggu kaku simpul normatif   Semakin larut rasa dan malam Pikiranku menerawan akhir kisah di ujung malam Tiba tiba saja kuingat hari esok Mengingat siapa diri yang sebenarnya   Aku tertegung lalu berdiri Kembali Kujabat tangan itu "Terima kasih telah menjadi kekasih, dan maafku diakhir malam" Dan akhirnya ada banyak kabar yang akan kusampaikan pada...

Kepada Sang Penyair

1.       Kepada Sang Penyair Karya: Badaruddin     Aku mengawali kalimat dengan sejuta pujian Kusebutkan bahwa para penyair adalah insan pilihan Mereka pemilik kejujuran rasa Mereka memadatkan kalimat menjadi indah dan bermakna   Sepenuhnya keyakinan itu kembali goyah Ketika kutelusur jejak-jejak lampau Awal seutas syair mulai diagungkan Kutemukan titik-titik kebenaran sejarah   Manusia berkarya hanyalah untuk pengakuan Itulah fakta yang kusimpulkan Pada masa jahiliah sekalipun masih mampu menuturkan kata-kata selembut sutra Demi tuntutan kemewahan ciptaan   Wahai Sang penyair kutitipkan pesanku Sentuhlah hati dan ajaklah mengolah pikir Lahirkan karyamu dari suasana hati dan kegigihan berempati Berkiblatlah pada sastra tertinggi sepanjang zaman Dialah Al Quran.   Maros, 11 September 2019