Langsung ke konten utama

Tanah Gaza Tanah Yang Mulia

 

1.      Tanah Gaza Tanah Yang Mulia

 Karya: Badaruddin


Kami menyaksikan penindasan itu

Kami menyaksikan kebiadaban para zionis itu

Kami terpaku terperanjat dan hanya terlena

Tanah yang diisyaratkan rasulullah diobrak-abrik di depan mata

 

Saya mengecam Israil dan para sekutunya

Saya mengecam negara muslim dan orang islam yang diam berpangku tangan

Saya mengecam yang mengatasnamakan perdamaian dunia

Saya mengecam diri yang tak berdaya dengan semua

Dan kita akan saling mengecam karena perbedaan kepentingan

 

Apakah kita buta sejarah perjuangan ummat islam terdahulu

Apakah kita tak lagi bernyali berhadapan dengan maut

Apakah kita akan menutup diri dengan sejuta pembenaran

Apakah kita tak lagi berharap tentang kemuliaan Al Aqsa

 

Kemana rimbanya identitas Islam dengan keberaniannya

Apakah ukhuwah telah berubah definisi

Dimana lagi tempat Sahid terbaik yang kita dambakan

Bagaimana cara membangunkan saudara seiman untuk bersepaham

 

Tanya ini akan tetap kusenandungkan dalam syairku

Sampai suatu waktu kebijakan kutemukan dalam ketepatan ketetapan

Hingga jelas keberpihakan melangkahi keragu-raguan

Lalu Kita melangkah bersama bebaskan tanah mulia Al Aqsa

 

Maros, 8 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekasih Baya(ng/r) an

  1.       Kekasih Baya(ng/r) an Karya: Badaruddin   Tersesat disudut sempit gang kota Dibawah bayang-bayang samar temaran lampu disko Dirimu menghampiriku menyapa menawarkan perkenalan Lalu kujabat tangan lembutmu yang wangi dan memainkan arti   Perlahan seberbak wewangian semakin menajam Seakan harumnya mengsugestiku untuk turut Ataukah ini sesajen untuk sisi liarku Ah, aku tersesat dalam birahi   Canda dan tawa mengalir semakin deras Perlahan rasa semakin menyatu Sudahlah, kutahu ini semu Tapi setidaknya malam ini aku terbebas dari belenggu kaku simpul normatif   Semakin larut rasa dan malam Pikiranku menerawan akhir kisah di ujung malam Tiba tiba saja kuingat hari esok Mengingat siapa diri yang sebenarnya   Aku tertegung lalu berdiri Kembali Kujabat tangan itu "Terima kasih telah menjadi kekasih, dan maafku diakhir malam" Dan akhirnya ada banyak kabar yang akan kusampaikan pada...

Kepada Sang Penyair

1.       Kepada Sang Penyair Karya: Badaruddin     Aku mengawali kalimat dengan sejuta pujian Kusebutkan bahwa para penyair adalah insan pilihan Mereka pemilik kejujuran rasa Mereka memadatkan kalimat menjadi indah dan bermakna   Sepenuhnya keyakinan itu kembali goyah Ketika kutelusur jejak-jejak lampau Awal seutas syair mulai diagungkan Kutemukan titik-titik kebenaran sejarah   Manusia berkarya hanyalah untuk pengakuan Itulah fakta yang kusimpulkan Pada masa jahiliah sekalipun masih mampu menuturkan kata-kata selembut sutra Demi tuntutan kemewahan ciptaan   Wahai Sang penyair kutitipkan pesanku Sentuhlah hati dan ajaklah mengolah pikir Lahirkan karyamu dari suasana hati dan kegigihan berempati Berkiblatlah pada sastra tertinggi sepanjang zaman Dialah Al Quran.   Maros, 11 September 2019  

Transformasi Perpustakaan

  1.       Transformasi Perpustakaan Karya: Badaruddin   Perpustakaan Engkau wadah yang menyatukan ilmu Tempat mencari jawab sebanyak tanya Ruang bercengkrama dalam sunyi Berikanlah kenyamanan!   Perpustakaan Engkau menawarkan banyak buku Dan sediakan perlengkapan elektronik Wajahmu berhias indah Berikanlah pelayanan!   Perpustakaan Wujudmu beragam rupa Kota dan desa tempatmu bertahta Menghibahkan segala karya Berikanlah keikhlasan!   Perpustakaan Engkau terus berbenah Wujudkan ide berkemajuan Memudahkan kebutuhan Buatlah terobosan!   Perpustakaan Bangunlah peradaban Kuatkan persekutuan Hakikatnya kepeloporan Sempurnakanlah transformasi perpustakaan!   Maros, 14 September 2019