Langsung ke konten utama

Siaga Bencana

 

1.      Siaga Bencana

 Karya: Badaruddin


Hakikatnya sebuah bencana adalah pesanan

Maka bencana adalah seburuk-buruk pesanan

Butuh kesigapan yang diaamiinkan kebijakan

Tak sekadar slogan yang berserakan

 

Bencana berawal dari kebebasan yang bernafaskan keserakahan

Dalam banyak rupa bencana selalu saja meninggalkan beban mendalam

sesekali bencana alam dan setiap hari bencana kemanusiaan

Namun tetap saja kita lupa materi ketetapan alam

Bahwa berperikehidupan adalah pilihan kita

 

Siaga yang terlalu kita titik beratkan pada kejadian

Hingga sering kali kita gagap dan kebablasan

Takdir menjadi landasan untuk menenangkan

Lalu kita kembali terlupa ini pesanan

 

Dalam banyak cara kita telah berbenah

Berbenah berbenah dan khilaf

Kita lupa menuntaskan materi

Kita lupa menanamkan tradisi

Hingga kita lupa segalanya

 

Kita putuskan hari ini

Dengan mengepalkan tangan membulatkan tekad

Katakan isyaratkan untuk konsisten memegang komitmen

Bencana dimuka bumi harus diminimalkan

Karena kebanyakan bencana adalah hukuman

Dan selebihnya hanyalah cobaan

 

Bersiaplah dengan berencana

Karena bencana sudah rencana

Kenali dengan terencana

Agar hati tidak merana

 

Bersiagalah!

 

Maros, 26 April 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekasih Baya(ng/r) an

  1.       Kekasih Baya(ng/r) an Karya: Badaruddin   Tersesat disudut sempit gang kota Dibawah bayang-bayang samar temaran lampu disko Dirimu menghampiriku menyapa menawarkan perkenalan Lalu kujabat tangan lembutmu yang wangi dan memainkan arti   Perlahan seberbak wewangian semakin menajam Seakan harumnya mengsugestiku untuk turut Ataukah ini sesajen untuk sisi liarku Ah, aku tersesat dalam birahi   Canda dan tawa mengalir semakin deras Perlahan rasa semakin menyatu Sudahlah, kutahu ini semu Tapi setidaknya malam ini aku terbebas dari belenggu kaku simpul normatif   Semakin larut rasa dan malam Pikiranku menerawan akhir kisah di ujung malam Tiba tiba saja kuingat hari esok Mengingat siapa diri yang sebenarnya   Aku tertegung lalu berdiri Kembali Kujabat tangan itu "Terima kasih telah menjadi kekasih, dan maafku diakhir malam" Dan akhirnya ada banyak kabar yang akan kusampaikan pada...

Kepada Sang Penyair

1.       Kepada Sang Penyair Karya: Badaruddin     Aku mengawali kalimat dengan sejuta pujian Kusebutkan bahwa para penyair adalah insan pilihan Mereka pemilik kejujuran rasa Mereka memadatkan kalimat menjadi indah dan bermakna   Sepenuhnya keyakinan itu kembali goyah Ketika kutelusur jejak-jejak lampau Awal seutas syair mulai diagungkan Kutemukan titik-titik kebenaran sejarah   Manusia berkarya hanyalah untuk pengakuan Itulah fakta yang kusimpulkan Pada masa jahiliah sekalipun masih mampu menuturkan kata-kata selembut sutra Demi tuntutan kemewahan ciptaan   Wahai Sang penyair kutitipkan pesanku Sentuhlah hati dan ajaklah mengolah pikir Lahirkan karyamu dari suasana hati dan kegigihan berempati Berkiblatlah pada sastra tertinggi sepanjang zaman Dialah Al Quran.   Maros, 11 September 2019  

Transformasi Perpustakaan

  1.       Transformasi Perpustakaan Karya: Badaruddin   Perpustakaan Engkau wadah yang menyatukan ilmu Tempat mencari jawab sebanyak tanya Ruang bercengkrama dalam sunyi Berikanlah kenyamanan!   Perpustakaan Engkau menawarkan banyak buku Dan sediakan perlengkapan elektronik Wajahmu berhias indah Berikanlah pelayanan!   Perpustakaan Wujudmu beragam rupa Kota dan desa tempatmu bertahta Menghibahkan segala karya Berikanlah keikhlasan!   Perpustakaan Engkau terus berbenah Wujudkan ide berkemajuan Memudahkan kebutuhan Buatlah terobosan!   Perpustakaan Bangunlah peradaban Kuatkan persekutuan Hakikatnya kepeloporan Sempurnakanlah transformasi perpustakaan!   Maros, 14 September 2019